Senin, 29 Desember 2014

Pakan Fermentasi Irit Murah Menguntungkan

Pakan Fermentasi untuk Kambing cukup dua orang untuk 40 ekor, Biaya bisa di minimalisir. Lebih Irit, Murah dan Menguntungkan !
Probiotik TANGGUH
Domba dan Kambing hanya sebagian dari ternak yang bisa merasakan lezatnya pakan fermentasi. Selain menguntungkan dari sisi pengeluaran, Kambing ternyata juga cepat gemuk. Cara membuatnya juga mudah dan bisa dilakukan siapa saja.
Saat Drum/tong dibuka, daun-daun utuh masih bertangkai yang berwarna coklat. Baunya segar, harum dan sepertinya gurih. Inilah pakan fermentasi yang saat ini sedang marak digunakan oleh banyak peternak. Kambing untuk hari raya kita besarkan dengan pakan ini, hasilnya luar biasa... kata Pak Hasan 42 tahun (peternak kambing). Bukan hanya untuk pembesaran Kambing-Domba , Kambing PE yang diambil susu nya juga diberi makan dengan pakan fermentasi ini.
Pak Hasan memulai usahanya memelihara kambing sejak tahun 2011. Sementara untuk Domba ia memelihara sejak tahun 2006. Untuk dombanya pakan yang diberikan pertama kali adalah hijauan dan ampas tahu. Setelah ada pakan fermentasi, Dombanyapun beralih pakan. Pakan fermentasi ini dibuat dari bahan-bahan seperti Dedak Kopi, Bungkil, Tongkol Jagung, Gaplek, Tetes Tebu dan Fermentator. Sebenarnya kita dapt memanfaatkan bahan sisa yang berada di sekitar kita. Daerah tempat tinggal pak hasan memang penuh dengan tanaman kopi. Sisa hasil penggilaingan kopi inilah yang dinamakan dedak kopi. Setelah jadi, ramuan ini dinamakan konsentrat. Konsentrat ini harus dicampur dengan pakan silase.
Untuk silase, bisa dibuat dari hijauan yang biasa diberikan untuk kambing. Hijauan ini dipotong-potong kemudian disemprot menggunakan tetes tebu dengan perbandingan 4 liter tetes dan 40 liter air.  Bahan berupa silase dan konsentrat diberikan dengan tambahan katul dan ampas tahu. Pada domba, konsentrat dan ampas diberikan dengan tambahan jerami sebagai sumber serat.
Pada Kambing, bahan-bahan berupa hijauan ini tidak perlu dicacah lembut seperti pada sapi. Dengan demikian tidak dibutuhkan mesin coper / mesin pencacah makanan ternak. Saat dicoba diberikan, hijauan dalam bentuk fermentasi tersebut bentuknya memang masih utuh berupa potongan beserta ranting tanaman. Kambing juga tampak lahap memakannya tanpa kendala sama sekali. Untuk lebih memaksimalkan tenaga kerja, Hasan tidak membuat sendiri konsentrat sebagai campuran pakan tersebut. "kita pesan dari rekan yang membuat konsentrat tersebut,"  katanya. Walaupun membeli jika dihitung-hitung masih ada keuntunganya dan tetap hemat. "Kebetulan daerah kita memang banyak sekali limbah-limbah pertanian yang terbuang-buang. Dengan sedikit teknik saja, ternyata limbah ini bisa dijadikan pakan yang bernilai gizi tinggi bagi ternak," tambahnya.
Pakan kambing berupa hijauan, walaupun terdapat banyak di alam, namun daya simpannya tidak lama. Hijauan ini harus segera diberikan. Ternak biasanya tidak mau jika daun-daunan sudah kering. Dengan metode silase ini pakan bisa awet selam berhari-hari. Ini adalah suatu keuntungan tersendiri karena kita bisa membuat pakan untuk stok selama beberapa hari.
Pak Hasan mengaku bahwa dengan pemberian pakan fermentasi ini, ada penghemaatan dalam tenaga kerja. Untuk memberi pakan ternak sebanyak 40 ekor, dibutuhkan dua orang tenaga kerja. Sampai pada angka 100 ekor cukup ditangani oleh dua orang saja, ini dengan catatan bahwa makanan sudah siap diberikan. Modal terbesar mungkin pada pembelian tong-tong plastik tersebut. Semakin banyak populasi ternak maka kita harus menyediakan banyak tong untuk wadah fermentasi. Saat ini tong plastik menjadi pilihan favorit bagi para pelaku pembuat pakan fermentasi.
Keuntungan sama, ada penghematan waktu
Pakan fermentasi memberikan nutrisi cukup untuk ternak. Dalam sebuah penelitian, ternyata kandungan protein pakan fermentasi ini lebih baik daripada  konsentrat produksi sebuah pabrik. Dalam skala besar kita harus berhati-hati dalam memilih konsentrat untuk ternak. Jika perlu, kita bisa membawa konsentrat tersebut ke laboratorium untuk uji kandungan gizi. sudah sesuaikah dengan yang ditulis?
Dengan pakan fermentasi bobot ternak lebih cepat tercapai dengan demikian umur panen menjadi lebih singkat. Untuk penggemukan pakan ini cocok sekali. Untuk kambing yang diambil susu nya pun, pakan ini juga sangat bagus. Saat menggunakan ramban / daun-daunan segar biasa, dibutuhkan sekitar Rp.7.500,- untuk setiap bongkoknya per sekali makan. Dengan pakan fermentasi biayanya hanya Rp. 2.000 rupiah per sekali makan. Nyata sekali bedanya bukan ?
Bagaimana ketahanan dari bahan makanan fermentasi ini? Dalam kondisi sesuai prosedur, bahan makanan ini tahan hingga satu bulan dalam tong. Sesuai prosedur disini artinya tetap dalam kondisi kedap udara. Setelah pakan diambil, Wadah ditutup rapat lagi. Demikian seterusnya hingga pakan habis dan kita siap membuatnya lagi yang baru.
Perbedaan selisih biaya pakan memang kadang sederhana. Namun jika ternak anda banyak , Jumlahnya bisa banyak juga. Selisihnya bisa jadi sangat luar biasa. Untuk para peternak besar, menggunakan pakan fermentasi sangat dianjurkan agar efektif dan efisien. Selamat Mencoba . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar